11 Feb 2010

Ada seorang tukang kayu. Suatu ketika saat sedang bekerja, secara tak disengaja arlojinya terjatuh dan terbenam di antara tinggi nya tumpukan serbuk kayu. Arloji itu adalah sebuah hadiah dan telah dipakainya cukup lama. Ia amat mencintai arloji tersebut. Karenanya ia berusaha sedapat mungkin untuk menemukan kembali arlojinya. Sambil mengeluh mempersalahkan keteledoran diri sendiri si tukang kayu itu membongkar tumpukan serbuh kayu yang tinggi itu.

Teman-teman pekerja yang lain juga turut membantu mencarinya. Namun sia-sia saja. Arloji kesayangan itu tetap tidak ditemukan. Tibalah saat makan siang. Para pekerja serta pemilik arloji tersebut dengan lesu meninggalkan bengkel kayu tersebut. Saat itu seorang anak yang sejak tadi memperhatikan mereka mencari arloji itu, datang mendekati tumpukan serbu kayu tersebut. Ia jongkok dan mencari. Para pekerja dan pemilik arloji tersebut bingung karena anak tersebut hanya diam saja tanpa membuka tumpukan serbuk kayu itu. Tak berapa lama berselang ia telah menemukan kembali arloji kesayangan si tukang kayu tersebut. Tentu si tukang kayu itu amat gembira. Namun ia juga heran, karena sebelumnya banyak orang telah membongkar tumpukan serbukan namun sia-sia. Tapi anak ini cuma seorang diri saja, dan berhasil menemukan arloji itu.

"Bagaimana caranya engkau mencari arloji ini?", tanya si tukang kayu. "Saya hanya duduk secara tenang di lantai. Dalam keheningan itu saya bisa mendengar bunyi tik-tak, tik-tak". Dengan itu saya bisa tahu di mana arloji itu berada." Jawab sang anak itu.

Dari kisah diatas dapat dipetik Terkadang kita selalu mengerjakan hal dengan terburu-terburu sehingga tidak dapat menghasilkan sesuatu yang baik. Berusalah untuk tenang dalam mengerjakan sesuatu agar dapat menghasilkan sesuatu yang maksimal.

Keheningan adalah pekerjaan rumah yang paling sulit diselesaikan selama hidup. Sering secara tidak sadar kita terjerumus dalam seribu satu macam 'kesibukan dan kegaduhan'. Ada baiknya kita menenangkan diri kita terlebih dahulu sebelum mulai melangkah menghadapi setiap permasalahan. "Segenggam ketenangan lebih baik dari pada dua genggam jerih payah dan usaha menjaring angin." (Pengkhotbah 4:6). "

~ Tarsis Sigho IV Taipei

sumber

0 komentar:

Posting Komentar